Selasa, 31 Maret 2009

Pengetahuan Audio visual

Tipe-Tipe Media Pembelajaran

Media... media... media... Kata yang sederhana namun memiliki makna yang dalam. Pengantar untuk segala pesan, mulai dari pesan seseorang ke orang lain hingga pesan yang bersifat masal seperti kitab suci agama-agama di dunia. Dalam dunia pembelajaran, berbagai macam bentuk, berbagai macam sifat, dan berbagai macam fungsi dari media-media yang ada, terbagi menjadi enam tipe (Sumber : Instructional Technology end Media for Learning - Molenda, dkk - 2005), yaitu :

1. Text (Teks), yaitu karakter alphanumeric yang memungkinkan untuk ditampilkan dalam berbagai format seperti buku, poster, papan tulis, layar komputer, dsb.

MediaBelajar

2. Audio (Suara), yang meliputi semuanya yang dapat Anda dengar seperti suara orang, musik, suara mesin, dsb.

MediaBelajar

3. Visuals (Visual), yang biasa digunakan untuk meningkatkan daya tarik pembelajaran yang meliputi poster, gambar pada papan tulis, foto, gambar dalam sebuah buku, ilustrasi, dsb.

MediaBelajar

4. Motion Media (Media Gerak), yaitu media yang menampilkan gerak dan meliputi videotape, animasi, dsb.

MediaBelajar

5. Manipulatives (Obyek), yaitu yang bersifat tiga dimensional dan dapat disentuh dan diamati oleh pemelajar.

MediaBelajar

6. People (Orang), seperti guru, siswa, atau ahli bidang studi.

MediaBelajar

Bentuk-bentuk media pembelajaran di atas terus berkembang dalam format yang beragam dan cenderung menjadi kombinasi-kombinasi antara semuanya. Dan rasanya memang harus seperti itu. Komik yang merupakan kombinasi gambar dan teks tentunya dapat dijadikan sebagai bentuk media yang dapat diaplikasikan dalam dunia pembelajaran. Begitupun dengan dukungan teknologi multimedia yang kini terus berkembang, diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan belajar semua orang yang tentunya memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada yang lebih tertarik dengan pesan-pesan visual, dan ada yang lebih tertarik pada bentuk pesan dengan suara, serta yang lainnya.

Ummm... Tapi terlalu disayangkan jika kita terus-menerus memperhatikan bentuk dari sebuah media pembelajaran saja dalam hal pada tingkat daya tariknya. Nampaknya lebih bijaksana jika kita tetap berfokus kepada pesan dan informasi belajarnya itu sendiri. Apabila sebuah pesan sudah cukup jika menggunakan teks dalam penyampaiannya, kenapa harus dipaksakan ke dalam bentuk gambar atau suara? Tapi, giliran sebuah konsep membutuhkan dukungan animasi dan suara ada juga yang memaksakannya untuk ditampilkan melalui bentuk teks saja, sehingga terlihat sangat abstrak. Kesemuanya itu dapat kita antisipasi melalui sebuah tahap analisis masalah serta analisis kebutuhan. Untuk target pengguna media orang dewasa kita dimungkinkan untuk menampilkan teks dengan volume tinggi, tapi tidak untuk anak-anak. Untuk materi yang bersifat pengetahuan dan wawasan kita dimungkinkan untuk menggunakan bentuk teks dan gambar diam, tapi tidak untuk materi yang bersifat keterampilan yang lebih cenderung membutuhkan media dengan bentuk gerak dan bahkan interaktif.

1 komentar: