Jumat, 17 April 2009

TRAGEDI 17 APRIL UMM MALANG...

ulang dari Pesta di Kota Batu, Sembilan Mahasiswa Tewas
Ban Pecah, Mobil Menabrak Pohon

BATU - Sesudah pesta dan bersantai di sebuah vila di Songgoriti dan Wisata Payung, Kota Batu, sembilan mahasiswa dari Universitas Islam Malang (Unisma), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Merdeka (Unmer) Malang, dan Universitas Brawijaya (Unibraw) tewas dalam kecelakaan tragis. Peristiwa yang merenggut nyawa sembilan mahasiswa itu terjadi di Jl Raya Panglima Sudirman, Kota Batu, pukul 3 dini hari kemarin (16/4).

Radar Malang (Jawa Pos Group) melaporkan, sembilan mahasiswa yang jadi korban itu lima perempuan dan empat laki-laki. Para korban meninggal seketika di TKP (tempat kejadian perkara). Peristiwa tragis itu terjadi setelah mobil Mobil Daihatsu Taruna F500 RVT Nopol DK 1070 XB yang mereka tumpangi selip dan menghantam pohon angsana di trotoar jalan.

Benturan keras membuat bagian depan mobil rusak berat hingga tak berbentuk. Para korban rata-rata menderita luka parah di bagian kepala dan luka patah tulang. Mereka, antara lain, Anang Kasin, 30, warga Jl Kapten Japa Nomor 75, Denpasar; Rois Sudin, 25, Dusun Sumbersari, Padang, Lumajang; Firdaus Sastra, 25, Lobuk, Bluto, Sumenep. Korban lainnya adalah Imron Rosadi, 20, Gedang Mas, Randuagung, Lumajang; Maretha Medani Chryza, 25, Jl Tirto Utomo, Landungsari, Kabupaten Malang; Ririn Erniati, 22, Pecalukan, Progen, Pasuruan; Dwi Rani Rosmaya, 25, Tanjungrejo, Sukun, Kota Malang; Nia Ifada, 23, warga Sidoarjo; dan Meutia Sony Agustin, Bangilan, Purworejo, Pasuruan.

Kejadian nahas itu menimpa korban tidak lama setelah mereka meninggalkan lokasi Wisata Kuliner Payung sepulang dari pesta di vila Songgoriti.

Saat akan pulang ke Kota Malang, mobil yang dikemudikan Anang melaju kencang di jalan yang sepi dan menurun. Saat meluncur di Jl Raya Panglima Sudirman, Batu, sekitar 500 meter sebelah timur Balai Kota Batu, mobil oleng ke kiri membentur trotoar dan menabrak pohon di pinggir jalan.

Meski mobil rusak parah, pohon angsana yang ditabrak tidak tumbang. Pohon di tengah trotoar jalan itu hanya mengelupas kulitnya.

Benturan keras dini hari itu mengagetkan warga sekitar. Mendengar bunyi benturan keras, warga berbondong-bondong keluar dari rumah untuk memberikan pertolongan dan melaporkan kepada polisi. Tidak berselang lama, petugas Satlantas Polres Batu tiba di lokasi melakukan evakuasi dan olah TKP. Seluruh korban dibawa ke kamar mayat RSSA Malang.

Dalam kejadian itu, dua penumpang terlempar ke luar dari mobil. Korban lainnya terjepit di dalam mobil. "Kakinya tertinggal di dalam. Kami membantu mengeluarkan korban yang terjepit setelah mencongkel bodi mobil dengan linggis," kata Mulyo Miseno, salah seorang saksi yang turut memberikan pertolongan, siang kemarin.

Selain petugas Polres Batu, siang kemarin tim Laboratorium Forensik Polda Jatim juga melakukan oleh TKP bersama Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim AKBP Yusuf. Tiga petugas yang dipimpin AKBP Didik Subiantoro, kepala Unit Fisika Instrumen Forensik Labfor Polda Jatim, itu mengolah TKP, serta mengukur dan memeriksa barang bukti.

Oleh TKP itu dilakukan dari titik normal hingga terhentinya kendaraan saat menabrak mobil. "Ini lakalantas menonjol karena korban jiwa lebih dari lima orang. Sekarang masih kami periksa dan selidiki. Hasilnya nanti ke Kapolres," kata Didik.

Kapolres Batu AKBP Tejo Wijanarko menjelaskan, berdasar pemeriksaan, sementara diduga penyebabnya adalah ban kiri bagian belakang pecah. Mobil oleng ke kiri, langsung menabrak trotoar dan menabrak pohon. "Hasil pemeriksaan ban pecah dugaannya karena kondisi ban sudah tipis. Kami tidak menemukan bekas rem," kata Tejo saat jumpa pers sore kemarin.

Pecahnya ban itu, sambung dia, selain disebabkan ban sudah tipis, juga karena kelebihan muatan. Apalagi, kondisi jalan juga sedang menurun. "Mungkin saat menurun itulah ban pecah," ujar dia.

Dari pemeriksaan ban, sambung dia, hanya ban bagian belakang yang tipis. Tiga ban lain masih baik. "Ban pecah buatan tahun 2000, sedangkan tiga ban lainnya tahun 2005," sebut dia.

Sekitar pukul 15.30, seluruh jenazah sudah dibawa pulang keluarga masing-masing.

Sewa Vila 3 Jam

Sebelum nyawa sembilan mahasiswa-mahasiswi itu melayang, mereka sempat menghabiskan waktu sekitar 2,5 jam di salah satu vila di Songgoriti, Kota Batu. Sebetulnya mereka menyewa vila selama tiga jam, antara pukul 22.00 sampai pukul 01.00. Namun, sebelum jam sewa habis, mereka sudah check out.

Apa yang mereka lakukan di vila tersebut belum diketahui dengan pasti. Ada yang mengatakan mereka merayakan pesta ulang tahun seorang temannya. Tapi, siapa yang berulang tahun hingga berita ini diturunkan masih belum diketahui.

Dari penelusuran Radar Malang, para mahasiswa itu tidak hanya bersembilan, tapi bersama delapan teman lainnya. Kehadiran mereka di vila juga sedikit membuat kegaduhan. "Ada sekitar 17 orang. Suaranya sangat keras, ada yang berteriak dan tertawa-tawa," kata salah seorang petugas keamanan vila setempat.

Menurut petugas keamanan berambut gondrong itu, di antara mereka juga ada yang terlihat sempoyongan. Bahkan, menurut sepengetahuan penjaga itu, masih ada dua orang yang tinggal di vila sampai masa sewa tersebut habis saat kecelakaan terjadi. Satu perempuan dan satu laki-laki. "Si perempuan menunggui yang laki-laki karena terlihat tidur," kata penjaga vila yang tidak mau namanya dikorankan itu.

Bagus Santoso, penjaga lain vila di Songgoriti itu, membenarkan adanya rombongan kalangan mahasiswa tersebut. Malam itu pukul 22.00 dialah yang menerima uang sewa vila dari rombongan tersebut. Rombongan mahasiswa itu menyewa salah satu vila di bagian pojok. "Mereka bayar Rp 125 ribu untuk tiga jam. Tapi, jam setengah dua belas mereka sudah keluar," katanya.

Sayang, Bagus lupa atas nama siapa penyewaan vila itu. Namun, menurut pengetahuannya, mobil yang dikemudikan korban itu sering ditemui di vila. "Dua hari lalu juga ke Songgoriti. Tapi, tempatnya berpindah-pindah,'' ujarnya.

Setelah mereka pulang, Bagus mengaku membersihkan bekas muntahan. "Mendengar ada der (kecelakaan, Red), semuanya saya bersihkan. Yang masih ada di dalam juga langsung pergi," tambah dia.

Sebelum turun ke Kota Malang, rombongan ke wisata payung. Diduga mereka melanjutkan acara minum-minum. Apalagi kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 00.30. Atau sekitar satu jam setelah meninggalkan vila.

Kapolres Batu AKBP Tejo Wijanarko membenarkan adanya kabar pelaksanaan pesta ulang tahun itu. Dari pemeriksaan diduga sebelum kejadian kecelakaan rombongan tersebut menyewa vila di Songgoriti. "Informasinya memang ada yang ulang tahun," katanya.

Namun, saat disinggung soal pesta minuman keras, Tejo mengaku tidak menemukan adanya kegiatan tersebut. Sebab, saat melakukan pemeriksaan personelnya juga tidak menemukan indikasi tersebut. Bahkan, untuk membuktikan adanya pengaruh minuman keras tersebut, polisi masih menunggu hasil tes darah dari dokter RSSA Malang. (
Saat-Saat Terakhir Mahasiswa Korban Kecelakaan Tragis di Kota Batu
Duka mendalam dirasakan keluarga mahasiswa korban kecelakaan tragis di Kota Batu Kamis (16/4) dini hari. Para kerabat yang ditinggalkan mengaku, para mahasiswa nahas itu menunjukkan perilaku khusus, seakan isyarat bahwa mereka akan meninggalkan orang-orang terkasih untuk selama-lamanya.

NUR LAILY A., Pasuruan

---

Bendera putih dengan palang hijau di tengahnya kemarin berkibar di depan rumah di Jl Kartini 96, Kota Pasuruan. Di ruang tamu rumah bercat putih tersebut jenazah Meutia Sonny Agustin disemayamkan. Dia adalah mahasiswi yang hampir saja menuntaskan pendidikan di Universitas Muhammadiyah (UMM) Malang. Dia menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut di Kota Batu pada Kamis (16/4) dini hari.

Selain mahasiswi, Memey -begitu Meutia biasa disapa- adalah caleg DPRD Kota Pasuruan dari Partai Republika Nusantara (Republikan).

Dalam pemilu legislatif lalu, Memey berada di nomor urut ke-3 dapil Gadingrejo.

Kepergian Memey yang baru berusia 25 tahun itu tak hanya diratapi keluarga, tapi juga teman-teman kuliahnya. "Memey pamit pergi ikut acara ulang tahun temannya tadi malam (Rabu, 15/4, Red)," ungkap Ocha, sahabat satu kos Memey, sambil sesenggukan. Kemarin Ocha juga melayat di rumah sahabatnya itu.

Ocha adalah sahabat kental Memey sejak masih duduk di bangku semester I. Di UMM keduanya memilih Fisip Jurusan Ilmu Komunikasi. Hanya, saat kejadian, Ocha kebetulan tidak kenal dengan teman Memey yang sedang berulang tahun, karena lain kampus. Itu sebabnya, ketika diajak ikut serta, Ocha menolaknya dengan halus. Tapi, dia sempat mengingatkan sahabat karibnya itu untuk tidak ikut berangkat. "Saya sudah punya firasat tidak enak. Waktu itu wajah Memey pucet banget. Putih seperti sakit. Makanya, saya sempat bilang, lihat tuh Mey, wajah kamu seperti orang yang tidak punya kehidupan," tuturnya mengenang masa-masa terakhir dia bertemu Meutia.

Diledek seperti itu, Memey hanya tergelak. Putri sulung pasangan Sulis Suprapti dan Soni Sumarsono itu mengaku belum mandi seharian. "Mungkin karena aku belum mandi seharian saja, makanya wajah aku begini," ungkap Memey menjawab ledekan temannya.

Malam sebelum berangkat ke Batu, sekitar pukul 19.00, Ocha bersama teman Memey satu kosan bernama Indah, masih sempat meledeknya. Mereka membujuk Memey memakai bedak, untuk menutupi wajahnya yang masih tampak pucat, meski sudah mandi. Sayangnya, permintaan itu ditolak Memey, sambil kemudian pamit berangkat. "Ternyata, itu firasat kami akan ditinggalkan sahabat kami yang baik," ujar Indah, sambil mengusap air matanya dengan kerudung tipis yang menutupi kepala.

Sulis Suprapti, 50, ibunda Memey, menuturkan, Memey sebenarnya baru saja kembali ke Malang. Karena tercatat sebagai caleg di Kota Pasuruan, Memey sudah pulang sebelum pemilihan legislatif berlangsung. Bahkan, setelah mencontreng pada Kamis (9/4) lalu, Memey mengikuti proses penghitungan suara di beberapa TPS di sekitar rumahnya. "Baru Minggu dia balik ke Malang. Nggak tahunya, hari ini yang pulang malah jenazahnya," kata Sulis, sambil menangis sesenggukan.

Wanita paro baya itu masih teringat sifat manja putrinya meski tergolong sulung. Sebelum berangkat ke Malang pun dia sempat merengek minta dibelikan sepatu, karena miliknya sudah robek. "Saya baru menjanjikan kalau ada rezeki lebih, pasti dibelikan. Eh, belum sempat membeli sepatu baru, anak saya sudah dipundut sama Allah," paparnya pelan.

Rabu malam sebelum kejadian, Memey masih sempat mengirimkan SMS. Putrinya yang cantik itu mengingatkan dirinya agar tidak terlalu kecapekan dan tidak tidur terlalu malam.

Pesan terakhir itulah yang masih terngiang dalam ingatan ibu tiga putri tersebut. Dia seperti tidak percaya akan kehilangan Memey untuk selamanya. Sebab, Sulis sudah membayangkan bakal menyaksikan putri sulungnya itu segera diwisuda. "Sekarang ini dia sedang berusaha menyelesaikan skripsinya. Ya, Allah Mey..." tuturnya sambil menghela napas panjang.

Firasat akan kepergian anaknya juga dirasakan Wiji Utami Kristiani, ibu Maretha, korban lain kecelakaan tragis di Kota Batu. Perasaan guru SDN Landungsari I Malang itu sudah tidak enak sehari sebelumnya. Tiba-tiba dia merasa kangen sekali dengan anaknya.

Pada Rabu (15/4) malam, rasa kangen itu semakin dalam.

Dia pun mencoba menghubungi anaknya lewat handphone, tetapi tidak bisa. "Saya lihat fotonya terus, saya ingin ngeloni (memeluk) dia," ujarnya sembari menangis.

Malam itu dia tidak bisa tidur. Dia mengaku mendengar suara-suara aneh di rumahnya. Namun, dia tidak tahu suara apa yang didengar itu. Dia baru paham setelah mendengar kabar bahwa anak pertamanya meninggal.

Sembari menangis, Wiji yang ditemani sanak saudara mengatakan, pada saat ulang tahun Maret lalu, Maretha juga berperilaku agak aneh. Dia kerap mendekap erat ayahnya, Suwaji, seakan tidak ingin melepaskan. "Mungkin semua itu firasat," ujarnya.

Menurut dia, Maretha, 25, yang kuliah di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya saat ini menunggu wisuda Mei nanti. Malah, dia sudah diterima bekerja di Denpasar, Bali. Tetapi, dia belum aktif karena masih menunggu ijazah.

Sementara itu, sejumlah tetangga juga mengaku kaget sekali dengan kematian Maretha. Warga menilai Maretha adalah gadis yang baik. Selama ini dia dikenal sebagai pemandu (guide) turis. Dia pulang untuk menghadiri ulang tahun temannya. Sore kemarin jenazah korban dimakamkan di pemakaman daerah Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang.

Cerita Korban Selamat

Selain keluarga, kecelakaan maut di Kota Batu menyisakan duka mendalam bagi Retno S., teman satu kos para korban. Retno lolos dari maut karena tidak menumpang mobil Daihatsu Taruna yang nahas tersebut. Padahal, saat berangkat, Retno ikut satu rombongan di mobil itu.

Duduk di bangku putih ruang tunggu kamar jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Enok tidak kunjung mengakhiri histerianya. ''Semua teman-temanku mati! Aku ndak punya teman lagi sekarang,'' teriak Enok.

Setelah tenang, Radar Malang mencoba mendekati dia. Cukup sulit mengorek keterangan dari Enok. Namun, beberapa patah kata keluar dari mulutnya soal kecelakaan maut yang menewaskan kesembilan temannya.

Kecelakaan itu bermula ketika dia bersama belasan temannya berencana mencari makan malam di kawasan wisata Payung, Kota Batu. Rombongan berangkat sekitar pukul 21.30 dengan mengendarai dua unit mobil. Mobil Taruna dan satu sedan warna merah. Ada juga empat motor yang ikut.

Saat berangkat untuk makan malam itu, cewek berambut sebahu dan berkaca mata minus tersebut menumpang mobil Taruna. Selama perjalanan, perasaan Enok waswas karena mobil melaju cukup kencang. Berulang-ulang dia menasihati Anang, sopir Taruna, agar hati-hati. Namun, permintaan Enok tidak juga digubris. Meski sempat merespons nasihat Enok, Anang kembali mengulangi perbuatannya. Mempercepat laju Taruna maut itu.

Penuturan Enok berhenti sejenak. Untuk merunut kronologi berikutnya, cewek itu agak ragu. Dia seakan bingung untuk berujar dan menjelaskan soal kecelakaan maut tersebut. ''Rasanya, teman-teman saya itu masih ada dan baru saja guyonan dengan aku,'' ucap Enok setelah sekitar lima menit menunduk.

Untuk memberikan kesempatan dia menenangkan hatinya, Radar meminta wawancara dilanjutkan via telepon. Enok pun menyetujui. Dihubungi setelah mandi tadi malam, Enok menuturkan bahwa begitu tiba di Batu, mereka langsung makan-makan di wisata Payung.

Di sejumlah warung yang berdiri di pinggir jalan berkelak-kelok itu mereka menghabiskan waktu sekitar dua jam. Selanjutnya, mereka langsung pulang. Ketika pulang itulah, perasaan Enok tidak enak. Dia menolak ketika diajak teman-temannya naik mobil yang dikemudikan Anang. ''Saya pilih naik motor boncengan dengan teman saya. Perasaan saya tidak enak,'' ujar Enok.

Saat pulang, mereka meninggalkan lokasi Payung bersama-sama. Urutan pertama Taruna, kemudian mobil sedan merah yang ditumpangi empat orang, dan sisanya mengendarai motor. Dalam perjalanan, Enok bersama temannya yang mengendarai motor mengambil jalan berbeda dengan Taruna. ''Di lampu merah pertama dari arah Payung ke Batu, saya mengambil jalan belok ke kanan. Sedangkan mobil mengambil jalan lurus (lewat Jl Raya Panglima Sudirman, Red),'' katanya.

Begitu tiba di kos, Enok kaget karena teman-temannya yang naik Taruna belum tiba. Padahal, laju kendaraan mereka lebih cepat. Karena sudah larut pagi, sekitar 02.00, Enok langsung tidur. Enok baru tahu teman-temannya mengalami kecelakaan dan meninggal sekitar pukul 11.00. Dia diberi tahu teman yang lain.

Soal tujuan acara makan malam mereka diselingi dengan menyewa vila di Songgoriti Kota Batu, Enok enggan berkomentar. ''Maaf, saya tidak bisa menjelaskan soal itu (menyewa vila),'' elaknya dengan nada suara berat dan suara tangisnya terdengar.

Sebelum mengakhiri pembicaraan, sambil sesenggukan, Enok merasa bersyukur karena Allah memberinya kesempatan untuk hidup lebih lama ketimbang teman-temannya yang terlibat dalam kecelakaan maut tersebut. Source : Jawapost
yak/mas/lid/war)

Selasa, 31 Maret 2009

Pengetahuan Audio visual

Tipe-Tipe Media Pembelajaran

Media... media... media... Kata yang sederhana namun memiliki makna yang dalam. Pengantar untuk segala pesan, mulai dari pesan seseorang ke orang lain hingga pesan yang bersifat masal seperti kitab suci agama-agama di dunia. Dalam dunia pembelajaran, berbagai macam bentuk, berbagai macam sifat, dan berbagai macam fungsi dari media-media yang ada, terbagi menjadi enam tipe (Sumber : Instructional Technology end Media for Learning - Molenda, dkk - 2005), yaitu :

1. Text (Teks), yaitu karakter alphanumeric yang memungkinkan untuk ditampilkan dalam berbagai format seperti buku, poster, papan tulis, layar komputer, dsb.

MediaBelajar

2. Audio (Suara), yang meliputi semuanya yang dapat Anda dengar seperti suara orang, musik, suara mesin, dsb.

MediaBelajar

3. Visuals (Visual), yang biasa digunakan untuk meningkatkan daya tarik pembelajaran yang meliputi poster, gambar pada papan tulis, foto, gambar dalam sebuah buku, ilustrasi, dsb.

MediaBelajar

4. Motion Media (Media Gerak), yaitu media yang menampilkan gerak dan meliputi videotape, animasi, dsb.

MediaBelajar

5. Manipulatives (Obyek), yaitu yang bersifat tiga dimensional dan dapat disentuh dan diamati oleh pemelajar.

MediaBelajar

6. People (Orang), seperti guru, siswa, atau ahli bidang studi.

MediaBelajar

Bentuk-bentuk media pembelajaran di atas terus berkembang dalam format yang beragam dan cenderung menjadi kombinasi-kombinasi antara semuanya. Dan rasanya memang harus seperti itu. Komik yang merupakan kombinasi gambar dan teks tentunya dapat dijadikan sebagai bentuk media yang dapat diaplikasikan dalam dunia pembelajaran. Begitupun dengan dukungan teknologi multimedia yang kini terus berkembang, diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan belajar semua orang yang tentunya memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada yang lebih tertarik dengan pesan-pesan visual, dan ada yang lebih tertarik pada bentuk pesan dengan suara, serta yang lainnya.

Ummm... Tapi terlalu disayangkan jika kita terus-menerus memperhatikan bentuk dari sebuah media pembelajaran saja dalam hal pada tingkat daya tariknya. Nampaknya lebih bijaksana jika kita tetap berfokus kepada pesan dan informasi belajarnya itu sendiri. Apabila sebuah pesan sudah cukup jika menggunakan teks dalam penyampaiannya, kenapa harus dipaksakan ke dalam bentuk gambar atau suara? Tapi, giliran sebuah konsep membutuhkan dukungan animasi dan suara ada juga yang memaksakannya untuk ditampilkan melalui bentuk teks saja, sehingga terlihat sangat abstrak. Kesemuanya itu dapat kita antisipasi melalui sebuah tahap analisis masalah serta analisis kebutuhan. Untuk target pengguna media orang dewasa kita dimungkinkan untuk menampilkan teks dengan volume tinggi, tapi tidak untuk anak-anak. Untuk materi yang bersifat pengetahuan dan wawasan kita dimungkinkan untuk menggunakan bentuk teks dan gambar diam, tapi tidak untuk materi yang bersifat keterampilan yang lebih cenderung membutuhkan media dengan bentuk gerak dan bahkan interaktif.

Dampak Negatif Media Tv Bagi Anak

 Media cetak dan elektronik sudah menjadi barang yang dengan mudah
bisa kita nikmati di mana saja. Dapat dipastikan bahwa setiap orang
sudah pernah menggunakannya, setidaknya mengetahui dan melihatnya.
Memang, di zaman yang sudah serba canggih ini peranan media massa
semakin penting. Dengan keberadaan mereka, kita bisa mendapatkan
berbagai informasi dari berbagai belahan dunia. Selain itu, media
massa juga bisa menjadi sarana hiburan saat kepenatan mulai kita
rasakan.

Bila dimanfaatkan dengan tepat, media massa bisa menjadi alat yang
akan memperkaya pengetahuan kita. Namun sebaliknya, media massa
juga bisa menjadi "pembunuh" bila tidak digunakan dengan bijaksana.
Tidak hanya orang dewasa saja yang bisa menjadi korbannya, saat ini
anak-anak pun sangat berpeluang menjadi korban. Perhatikan saja,
berapa lama seorang anak duduk di depan televisi atau permainan
setiap harinya. Perhatikan juga berapa banyak majalah dan buku
cerita yang sering kali dengan jelas menampilkan cerita-cerita yang
mengandung unsur kekerasan, pornografi, mistis, dan khayalan.

Di sinilah sikap bijaksana dan selektif orang tua sangat berperan.
Orang tua harus pandai mengatur dan mengontrol anak-anak mereka
supaya mereka tidak dikuasai oleh media massa. Mengingat pengaruh
buruk media massa terhadap anak jika tidak digunakan dengan tepat,
pada edisi ini, Redaksi mengajak pembaca mengoreksi lagi seberapa
besar media massa memengaruhi kehidupan anak-anak kita.



Bout D' Product

Audio Visual

Komunikasi adalah salah satu hal yang penting bagi perusahaan sebab disini memperlihatkan hubungan antara internal perusahaan dan juga hubungan dengan customer. Sesuatu hal yang diumumkan atau dikomunikasikan hendaklah juga didukung oleh fasilitas alat yang mendukung sehingga apa yang ingin disampaikan dapat dimengeti dan dipahami.

PT. Matahari MKM menyediakan solusi komunikasi modern dengan alat-alat bantu komunikasi yang tepat dan berkualitas maka seluruh ide atau gagasan perusahaan dapat terkomunikasikan secara baik dan efektif.

  1. Audio Conference System Solution
    PT. Matahari MKM memberikan solusi pemakaian audio untuk manajemen pertemuan atau rapat (meeting) dengan kapasitas skala menengah sampai besar. Audio Conference System ini untuk melengkapi setiap peserta rapat dengan sebuah microphone khusus (conference mic) sehingga jalannya rapat menjadi efektif. Selain itu system yang Plug and Play memungkinkan Audio Conference dipakai untuk meeting dengan kapasitas sedang atau kapasitas besar. Selain memberikan solusi pemakaian, PT. Matahari MKM juga memberikan konsultasi gratis mengenai setting audio ruangan untuk meeting, baik untuk skala kecil maupun besar.

  2. Presentasi System Solution
    Untuk kebutuhan presentasi perusahaan, PT. Matahari MKM menyediakan konsultasi penataan ruang dan alat-alat kebutuhan untuk presentasi seperti projector dan layar yang mana tentu saja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

  3. Sistem Informasi Panggilan
    PT. Matahari MKM juga menyediakan solusi sistem informasi panggilan yaitu peralatan audio yang digunakan untuk penyampaian informasi secara sentral dan informasi tersebut dapat di distribusikan secara merata kesemua area / ruangan. Sistem ini sangat menunjang kegiatan di sekolah-sekolah, lembaga pendidikan, perkantoran, pabrik, Public Area, Bandara, Stasiun, Tempat Parkir dan lain-lain.

cOmUnIcAtIoN Of aUdiO vIsUaL

PENGETAHUAN TENTANG AUDIO VISUAL

Tahun 1970 ditemukan teknologi CCD (Charged Caupled Device) menggantikan tabung citra vidicon. Tidak ada yang meramalkan bahwa di kemudian hari temuan Boyle dan Smith tersebut akan menjadi tonggak yang mempercepat perkembangan teknologi penangkap gambar diam maupun gambar gerak. Kamera foto dan kamera video berkembang sangat pesat berkat penemuan tersebut. Akhirnya hanya tinggal teknik lensa saja yang hampir tidak berubah. Media penyimpan mengalami perkembangan dan melahirkan banyak varian, di antaranya dalam bentuk pita (cassete), cakram (disk), dan memori chip. Dengan demikian sinematografi tidak lagi identik dengan media penyimpan fim/selluloid. Masyarakat mulai risih menyebut gambar hasil tangkapan dengan teknik sinematografi sebagai film karena media penyimpannya memang bukan lagi film. Lalu, apa
nama pengganti yang sesuai? Muncullah istilah media audio-visual. CCD yang jauh lebih murah dibanding tabung citra vidicon juga menyebabkan harga kamera menjadi murah, dengan demikian penyebarannya menjadi lebih pesat. Memasyarakatnya kamera video menyebabkan semakin banyaknya objek yang bias dikemas menjadi tayangan video. Dulu hanya film dalam arti film cerita saja yang merupakan karya sinematografi, sekarang berbagai dokumentasi dapat dikemas menjadi tayangan video, dan semua itu memerlukan teknik sinematografi. Fenomena ini mengokohkan penggunaan istilah media audio-visual untuk karya-karya sinematografi.

Pengertian Media Komunikasi dan Audio-Visual
Media berarti wadah atau sarana. Dalam bidang komunikasi, istilah media yang sering kita sebut sebenarnya adalah penyebutan singkat dari media komunikasi. Media komunikasi sangat berperan dalam mempengaruhi perubahan masyarakat. Televisi dan radio adalah contoh media yang paling sukses menjadi pendorong perubahan. Audio-visual juga dapat menjadi media komunikasi. Penyebutan audio-visual sebenarnya mengacu pada indra yang menjadi sasaran dari media tersebut. Media audiovisual mengandalkan pendengaran dan penglihatan dari khalayak sasaran (penonton). Produk audio-visual dapat menjadi media dokumentasi dan dapat juga menjadi media komunikasi. Sebagai media dokumentasi tujuan yang lebih utama adalah mendapatkan fakta dari suatu peristiwa. Sedangkan sebagai media komunikasi, sebuah produk audio-visual melibatkan lebih banyak elemen media dan lebih membutuhkan perencanaan agar dapat mengkomunikasikan sesuatu. Film cerita, iklan, media pembelajaran adalah contoh media audio-visual yang lebih menonjolkan fungsi komunikasi. Media dokumentasi sering menjadi salah satu elemen dari media komunikasi. Karena melibatkan banyak elemen media, maka produk audio-visual yang diperuntukkan sebagai media komunikasi kini sering disebut sebagai multimedia.










Pada masyarakat yang masih terbelakang (belum berbudaya baca-tulis) elemenelemen multimedia tidak seluruhnya secara optimal menunjang komunikasi. Masyarakat terbelakang hanya mengenal gambar dan suara. Pada masyarakat modern seluruh elemen multimedia menjadi sangat vital dalam membangun kesatuan dan memperkaya informasi. Suara, teks, gambar statis, animasi dan video harus diperhitungkan sedemikian rupa penampilannya, sehingga dapat menyajikan informasi yang sesuai dengan ciri khas masyarakat modern yakni efektif dan efisien. Untuk kepentingan efektifitas dan efisiensi inilah kemudian muncul istilah multimedia yang bersifat infotainment (informatif sekaligus menghibur) dan multilayer (beberapa lapis tampil pada saat yang sama). Saat menyaksikan tayangan TV masyarakat telah terbiasa melihat sinetron sambil mencermati tambahan berita dalam bentuk teks yang bergerak di bagian bawah layar TV, dan sesekali melirik logo perusahaan TV di pojok atas.

Communication of audio visual